Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung.
Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan
pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI inilah yang membuat dia mendekam di
penjara Banceuy dan kemudian dipindahkan ke Sukamiskin pada tahun 1930.
Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari
sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak
kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo.
Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan
terhadap Soekarno semakin keras dan ketat. Dia dikategorikan sebagai tahanan
yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi
dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini
sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan,
atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung
Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling
banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak
penting.
Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di
Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris
putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan
Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.
Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan
Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan
barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima
Bung Karno.
Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip
dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur
menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya,
bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa
rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk
tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.
Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit
kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya
masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus
dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu
tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman
ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para
aktivis pergerakan kemerdekaan.
Ada lagi cara yang lebih rumit dengan menggunakan
media buku-buku agama hingga Alquran. Inggit yang mendapat jatah berkunjung dua
kali sepekan diizinkan membawa buku-buku agama dan Alquran. Misalnya, Bung
Karno dikirimi Alquran tanggal 24 bulan April. Maka Bung Karno harus membuka
surat Alquran keempat di halaman 24. Di bawah huruf-huruf tertentu pada halaman
tersebut terdapat lubang-lubang kecil seperti huruf Braille. Contohnya di bawah
huruf B ada tusukan, selanjutnya di bawah huruf U, dan seterusnya, hingga
membentuk rangkaian kata dan kalimat yang berisi kabar dari rekan-rekan
seperjuangannya yang berada di luar penjara.
Satu lagi model komunikasi yang digunakan Bung
Karno. Cara ini dipilih Ibu Wardoyo, yang selalu menemani Inggit membesuk ke
penjara Sukamiskin. Dia menggunakan bahasa tubuh seperti menarik telinga,
menyilangkan jari, mengedipkan mata, menggerakan satu tangan, hingga
menggerakkan bagian muka. Semua kode itu sudah dipahami maknanya oleh Bung
Karno.Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada
tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya
yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi
Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka
banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak
berdaya.
Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo,
kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia
sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah
terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada
sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin.
Komentar :
Soekarno adalah Presiden pertama di Indonesia yang dengan segala akal dan pikirannya mampu membuat bangsa Indonesia di akui keberadaannya di dunia,dia dikenal dengan bapak proklamator dan karna peran beliau jugalah bangsa Indonesia dapat merdeka,beliau selalu membela kaum-kaum kecil yang tertindas dari kekejamannya kolonial Belanda pada masa itu,dan sampai era saat ini juga nama dan sejarahnya akan selalu diingat dan dicatat.
Sumber : http://www.artikelunik.com/2013/03/soekarno-menipu-belanda-dengan-telur.html
0 komentar:
Posting Komentar