Tindak kejahatan di dunia maya yang dikenal dengan
istilah cyber crime semakin mengkhawatirkan berbagai institusi. Kini, para
hacker alias peretas sudah mulai berani menyerang institusi negara dengan
teknik yang kian canggih. Di negara-negara maju, cyber crime menjadi ancaman
yang sangat serius. Penyerangan sudah merambah kepelumpuhan fasilitas nuklir,
layanan perbankan, hingga kedaulatan sebuah negara. Indonesia sebenarnya juga
tidak dikatakan aman dari ancaman cyber crime tersebut. Wakil
Ketua ID SIKTI II Federasi Teknologi Informasi
Indonesia (FTII) Muhammad Salahuddin mengatakan serangan cyber crime di
Indonesia rata-rata mencapai 200 ribu setiap harinya. “Rata-rata mencapai 200
ribu serangan setiap hari. Kalau dibandingkan dengan yang sebelumnya, kita
bahkan pernah mendapatkan serangan sebanyak satu juta serangan dalam sehari,”
kata Muhammad dalam acara Cyber Defence Contest di Jakarta, Kamis (25/4).
Menurut Muhammad, cara mengantisipasi serangan
tersebut tidak bisa hanya ditangani oleh segelintir pihak saja. Melainkan juga
harus dihadapi serius oleh seluruh komponen masyarakat. “Indikator untuk
melakukan pengamanan dalam dunia cyber itu tidak bisa dilakukan sendiri. Harus
bekerja sama dengan semua komponen masyarakat,” ujar Muhammad. Federasi
Teknologi Informasi Indonesia (FTII) yang menjadi wadah berbagai asosiasi
teknologi informasi di Indonesia sengaja menyelenggarakan kompetisi cyber
nasional. Tujuannya, untuk mencari bibit-bibit SDM yang mumpuni dan bisa
mendukung Kementerian Pertahanan RI dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan
bangsa, khususnya dalam hal dunia cyber. Tindak kejahatan di
dunia maya yang dikenal dengan istilah cyber crime semakin mengkhawatirkan
berbagai institusi. Kini, para hacker alias peretas sudah mulai berani menyerang
institusi negara dengan teknik yang kian canggih. Di negara-negara maju, cyber
crime menjadi ancaman yang sangat serius. Penyerangan sudah merambah
kepelumpuhan fasilitas nuklir, layanan perbankan, hingga kedaulatan sebuah
negara. Indonesia sebenarnya juga tidak dikatakan aman dari ancaman cyber crime
tersebut. Wakil
Ketua ID SIKTI II Federasi Teknologi Informasi
Indonesia (FTII) Muhammad Salahuddin mengatakan serangan cyber crime di
Indonesia rata-rata mencapai 200 ribu setiap harinya. “Rata-rata mencapai 200
ribu serangan setiap hari. Kalau dibandingkan dengan yang sebelumnya, kita
bahkan pernah mendapatkan serangan sebanyak satu juta serangan dalam sehari,”
kata Muhammad dalam acara Cyber Defence Contest di Jakarta, Kamis (25/4).
Menurut Muhammad, cara mengantisipasi serangan
tersebut tidak bisa hanya ditangani oleh segelintir pihak saja. Melainkan juga
harus dihadapi serius oleh seluruh komponen masyarakat. “Indikator untuk
melakukan pengamanan dalam dunia cyber itu tidak bisa dilakukan sendiri. Harus
bekerja sama dengan semua komponen masyarakat,” ujar Muhammad. Federasi
Teknologi Informasi Indonesia (FTII) yang menjadi wadah berbagai asosiasi
teknologi informasi di Indonesia sengaja menyelenggarakan kompetisi cyber
nasional. Tujuannya, untuk mencari bibit-bibit SDM yang mumpuni dan bisa
mendukung Kementerian Pertahanan RI dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan
bangsa, khususnya dalam hal dunia cyber.
Komentar :
Teknologi yang semakin berkembang ada dampak positif dan negatifnya,tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkannya,terkadang banyak orang yang malah menyalah gunakan fungsi dari tekhnologi itu sendiri,harusnya teknologi itu dijadikan seperti fungsinya masing-masing dengan baik tidak dijadikan alat untuk suatu wadah kejahatan.
Sumber :
http://www.republika.co.id. Republika.co.id, 26 Apr.
2013. Web. 26 Apr. 2013.
http://www.republika.co.id/berita/trendtek/telekomunikasi/13/04/25/mlsznh-indonesiadiserang-200-ribu-cyber-crime-per-hari>.
0 komentar:
Posting Komentar