A. Peran Keluarga Dalam Mewujudkan Kepribadian Anak
Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak.
Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan
sendirinya memiliki Pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan
perilaku anak. Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan
pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga.
Keluarga berperan sebagai faktor pelaksana dalam mewujudkan
nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan persepsi budaya sebuah masyarakat.
Ayah dan ibulah yang harus melaksanakan tugasnya di hadapan anaknya.
Khususnya ibu yang harus memfokuskan dirinya dalam menjaga akhlak,
jasmani dan kejiwaannya pada masa pra kehamilan sampai masa kehamilan
dengan harapan Allah memberikan kepadanya anak yang sehat dan saleh.
Faktor-faktor ini secara terpisah atau dengan sendirinya tidak bisa
menentukan pendidikan tanpa adanya yang lainnya, akan tetapi
masing-masing saling memiliki andil dalam menentukan pendidikan dan
kepribadian seseorang sehingga jika salah satunya tidak banyak
dipergunakan maka yang lainnya harus dipertekankan lebih keras.
• Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
1. Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika
anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang
tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi
masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya
dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut campur dalam
urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati mereka,
maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang
bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
2. Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan
menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Karena hal ini akan menyebabkan
pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya
keinginan dan Kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi
hak pilih.
3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Hormat di
sini bukan berarti bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain
ketegasan kedua orang tua, mereka harus memperhatikan keinginan dan
permintaan alami dan fitri anak-anak. Saling menghormati artinya dengan
mengurangi kritik dan pembicaraan negatif sekaitan dengan kepribadian
dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan keakraban,
dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus menjaga hak-hak
hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain. Kedua
orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati
sesamanya.
4. Mewujudkan kepercayaan. Menghargai dan memberikan kepercayaan
terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan
terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan
berusaha serta berani dalam bersikap. Kepercayaan anak-anak terhadap
dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah untuk menerima kekurangan
dan kesalahan yang ada pada diri mereka. Mereka percaya diri dan yakin
dengan kemampuannya sendiri. Dengan membantu orang lain mereka merasa
keberadaannya bermanfaat dan penting.
5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan
anak). Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak,
mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua
adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta
pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka. Selain itu kedua orang tua
harus mengenalkan mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan
hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Jika kedua orang tua bukan
sebagai tempat rujukan yang baik dan cukup bagi anak-anaknya maka
anak-anak akan mencari contoh lain; baik atau baik dan hal ini akan
menyiapkan sarana penyelewengan anak.
Hal yang paling penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satu-satunya
teladan yang pertama bagi anak-anaknya dalam pembentukan kepribadian,
begitu juga anak secara tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua
orang tua di sini berperan sebagai teladan bagi mereka baik teladan
pada tataran teoritis maupun praktis. Ayah dan ibu sebelum mereka
mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak serta emosional kepada
anak-anaknya, pertama mereka sendiri harus mengamalkannya.
B. Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak
Anak adalah titipan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena itu nasib dan masa
depan anak-anak adalah tanggung jawab kita semua. Tetapi tanggung jawab
utama terletak pada orang tua masing-masing. Orang tualah yang pertama
berkewajiban memelihara, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya agar
menjadi manusia yang berkemampuan dan berguna. Setelah seorang anak
kepribadiannya terbentuk, peran orangtua selanjutnya adalah mengajarkan
nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya. Pendidikan yang diberikan
oleh orangtua kepada anaknya adalah merupakan pendidikan yang akan
selalu berjalan seiring dengan pembentukan kepribadian anak tersebut.
Proses pendidikan bagi generasi muda mempunyai tiga pilar penting.
Ketiga pilar itu, sekolah, masyarakat dan keluarga. Pengertian keluarga
tersebut nyata dalam peran orang tua. Pola penyelenggaraan pendidikan
nasional mengakibatkan ketiga pilar penting terpisah. Sekolah terpisah
dari masyarakat atau orang tua. Peran orangtua terbatas pada persoalan
dana. Orang tua dan masyarakat belum terlibat dalam proses pendidikan
menyangkut pengambilan keputusan monitoring, pengawasan dan
akuntabilitas. Akibatnya sekolah tidak mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada orangtua.
Anak merupakan masa depan bagi setiap orangtua. Pada usia balita,
anak-anak yang kurang mendapat kasih sayang dan perhatian orang tuanya
seringkali pemurung, labil dan tidak percaya diri. Ketika menjelang
usia remaja kadang-kadang mereka mengambil jalan pintas, dan minggat
dari rumah dan menjadi anak jalanan. Kesibukkan orang tua yang
berlebihan, terutama ibu, menyebabkan anak kehilangan perhatian.
Seorang ibu yang berkarir di luar rumah misalnya dan karirnya banyak
menghabiskan waktu, lebih banyak menghadapi masalah kekurangan
interaksi ini. Bisa dibayangkan, bila dalam sehari ibu hanya punya
waktu paling banyak 2 – 3 jam bertemu dengan anak. Anak lebih dekat
dengan pengasuh atau pembantunya. Pada faktanya televisi tidak mampu
menjadi orang tua yang baik, karena acara-acara yang ditayangkan tidak
semuanya baik. Masih ada film anak-anak yang kurang mendidik dan
terkesan merangsang anak melakukan tindakan destruktif yang diputar di
stasiun televisi di Indonesia. televisi tidak begitu baik untuk masa
depan pendidikan anak-anak masa kini. Karena masa depan anak itu
dilihat dari pendidikan yang diberikan orantua sejak dini. Dengan
memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya, semua hidup anak-anak
akan berjalan mulus, pendidikan anaklah setir kehidupan. Dan juga
pendidikan masih merupakan investasi yang mahal. Peran orang tua dalam
pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anak. Sehingga
demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka sebagai orangtua harus
berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan
yang paling tinggi adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri
secara finansial nantinya. Sebagai orangtua harus sedini mungkin
merencanakan masa depan anak-anak agar mereka tidak merana. Masa
anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam menuju tingkat
kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan. Ini berarti
kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak merupakan bekal
keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. Baik buruknya sikap dan
tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sangat banyak ditentukan oleh
pengalaman mereka dalam melihat orang-orang disekitarnya terutama kedua
orangtuanya. Itu semua merupakan bekal pendidikan bagi anak-anak
nantinya.Di sisi lain, anak-anak adalah generasi yang memiliki sejumlah
potensi yang patut dikembangkan dalam kegiatan pendidikan serta
kreatifitas mereka. Anak-anak mempunyai karakteristik antara lain
pertumbuhan fisik yang cepat dan matang. semua potensi anak tersebut
akan bermakna apabila dibina dan dikembangkan secara terarah sehingga
mereka menjadi manusia yang memiliki keberdayaan. Tanpa bimbingan yang
baik semua potensi itu tidak akan memberikan dampak positif, bahkan
bisa terjadi hal yang sebaliknya yaitu menimbulkan berbagai masalah dan
hambatan. Apalagi jika melihat ke depan, tantangan globalisasi makin
besar, maka pembinaan pendidikan terhadap anak pun harus semakin
dikuatkan. Anak-anak harus berorientasi terhadap pandangan hidup yang
bersifat positif dan aktif serta wajib menentukan dirinya sendiri,
mementingkan kepuasan dari pekerjaan yang dilakukannya, berorientasi ke
masa depan dan belajar merencanakan hidup secermat mungkin. Pendidikan
merupakan sesuatu yang perlu mendapatkan prioritas.
Di sinilah tanggung jawab orang tua untuk bisa memilah lembaga
pendidikan yang baik bagi putra-putrinya dan sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya, melalui perencanaan keuangan pendidikan. Saat ini
banyak lembaga keuangan di Indonesia seperti perbankan dan asuransi
yang menawarkan produk berupa tabungan pendidikan dan asuransi
pendidikan. Bisa sejak dari kandungan, buaian, usia balita ataupun di
atasnya, agar anak terbiasa dengan hal-hal yang positif. Di sini peran
orang tua sangat penting dalam memberikan sifat-sifat apektif pada anak
dan tidak semata kognitif saja.
Senin, 31 Oktober 2011
Posts by : Admin
Posts by : Admin
Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
- konflik
- kontraversi
- kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
bepergian setiap hari di dalam atau di luar
waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial.
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan
norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1) Menekan angka kelahiran
2) Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3) Membendung urbanisasi
4) Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5) Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6) Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
- konflik
- kontraversi
- kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
bepergian setiap hari di dalam atau di luar
waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial.
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan
norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1) Menekan angka kelahiran
2) Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3) Membendung urbanisasi
4) Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5) Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6) Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
Posts by : Admin
Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
1. Sebaiknya jumlah murid di setiap kelas diperkecil agar guru dan
murid bisa berinteraksi dan mencegah murid menyontek. Kalu begini mau
tidak mau murid harus belajar kereas kalau mau lulus
2. UN wajib dilakukan dan saat ujian menggunakan pengawas independen supaya murid dan sekolah bisa memperbaiki kualitas pendidikan
3. Semua film dan sinetron2 bodoh harap distop karena benar2 merusak moral. Liat saja kelakuan anak2 muda sekarang, masih kecil sudah manja, menjegkelkan, sok gaya, eh......habis lulus kuliah cuma jadi pengganguran yg cuma bisa minta2 duit sama orang tua
4. Kualitas sekolah dan guru memang banyak luar biasa buruk. Banyak guru yg tidak profesional dan senang memberikan nilai tinggi cuma karena mendapat "sesuatu"/didekati murid.
Dan, demi Tuhan, saya pernah sekolah 2 x di sekolah dengan fasilitas minim dan murah tapi banyak pungutan yg memungut sumbangan hingga 2 juta dan beberapa tahun kemudian mereka memperbaiki fasilitas sekolah dengan uang sumbangan dan memungut uang pangkal dan uang sekolah yg sangat mahal dan masih disertai pungutan2 dan dengan guru2 yg masih tidak berkualitas yg sering bolos seharian waktu ngajar dan membiarkan murid pergi kemana saja selama masih ada di lingkungan sekolah (kebanyakan sih ke kantin)
5. Fit and proper test buat guru dan sekolah wajib dilakukan supaya hanya yg berkualitas yg terpilih
6. Sekolah jangan hanya mengharapkan uang saja tanpa memikirkan kualitas.
7. Pendidikan agama sepertinya kurang mengena tapi sebaiknya tetap dilakukan
8. Murid sekarang kebanyakan cuma memikirkan life style dan dapat nilai bagus karena nyontek. Jadi nggak heran penggangur banyak sekali. Sarjana aja banyak yg jadi kuli.Jadi buat yg hobi nyontek, siap2 aja hidup sengsara.
2. UN wajib dilakukan dan saat ujian menggunakan pengawas independen supaya murid dan sekolah bisa memperbaiki kualitas pendidikan
3. Semua film dan sinetron2 bodoh harap distop karena benar2 merusak moral. Liat saja kelakuan anak2 muda sekarang, masih kecil sudah manja, menjegkelkan, sok gaya, eh......habis lulus kuliah cuma jadi pengganguran yg cuma bisa minta2 duit sama orang tua
4. Kualitas sekolah dan guru memang banyak luar biasa buruk. Banyak guru yg tidak profesional dan senang memberikan nilai tinggi cuma karena mendapat "sesuatu"/didekati murid.
Dan, demi Tuhan, saya pernah sekolah 2 x di sekolah dengan fasilitas minim dan murah tapi banyak pungutan yg memungut sumbangan hingga 2 juta dan beberapa tahun kemudian mereka memperbaiki fasilitas sekolah dengan uang sumbangan dan memungut uang pangkal dan uang sekolah yg sangat mahal dan masih disertai pungutan2 dan dengan guru2 yg masih tidak berkualitas yg sering bolos seharian waktu ngajar dan membiarkan murid pergi kemana saja selama masih ada di lingkungan sekolah (kebanyakan sih ke kantin)
5. Fit and proper test buat guru dan sekolah wajib dilakukan supaya hanya yg berkualitas yg terpilih
6. Sekolah jangan hanya mengharapkan uang saja tanpa memikirkan kualitas.
7. Pendidikan agama sepertinya kurang mengena tapi sebaiknya tetap dilakukan
8. Murid sekarang kebanyakan cuma memikirkan life style dan dapat nilai bagus karena nyontek. Jadi nggak heran penggangur banyak sekali. Sarjana aja banyak yg jadi kuli.Jadi buat yg hobi nyontek, siap2 aja hidup sengsara.
Posts by : Admin
A. Pengertian Masalah Sosial
Pencurian dan perampokan merupakan
salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Jika terjadi pencurian atau
perampokan, masyarakat akan resah dan takut. Masyarakat tidak merasa aman.
Itulah sebabnya mengapa pencurian atau perampokan digolongkan sebagai salah
satu masalah sosial. Masalah sosial menuntut suatu penyelesaian. Jika tidak
dipecahkan atau diselesaikan, masyarakat akan resah, takut dan merasa tidak
aman. Setiap hari kita berhadapan dengan masalah. Contohnya, lupa mengerjakan
PR, terjebak kemacetan, sakit, dijauhi teman-teman, dimarahi orang tua, dan
sebagainya.
Masalah
dikategorikan menjadi 2 bagian,Ada
masalah pribadi (individu) dan ada juga masalah sosial.
Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi). Contoh : lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, dijauhi teman-taman, dan sakit. Orang lain tidak akan dirugikan oleh masalah ini.
Masalah pribadi adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu (pribadi). Contoh : lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua, dijauhi teman-taman, dan sakit. Orang lain tidak akan dirugikan oleh masalah ini.
Suatu hal atau kejadian disebut
sebagai masalah sosial jika semua warga masyarakat lain ikut merasakan pengaruh
masalah tersebut. Contoh : pencurian yang terjadi di rumah.Peristiwa pencurian itu merupakan masalah social dan dampaknya dirasakan juga oleh
warga sekitarnya.
Masalah pribadi bisa dipecahkan
sendiri oleh orang bersangkutan. Tidak demikian halnya dengan masalah sosial.
Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama. Seorang warga
tidak bisa menyelesaikan seorang diri ketika di lingkungannya sering terjadi
kasus pencurian. Masalah ini hanya bisa diselesaikan bersama-sama semua warga
masyarakat.
Contoh-contoh masalah sosial di lingkungan tempat tinggal
kita, misalnya masalah kependudukan, keamanan, sampah, kebakaran, pencemaran
lingkungan, rusaknya atau buruknya fasilitas umum, ketidak tertiban dan ketidak
disiplinan, narkoba, pemborosan energi, dan kelangkaan barang kebutuhan.
Masyarakat yang tinggal atau
mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami
suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah tersebut. Masal ah - masalah
kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang
tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya
kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat
ketergantungan, dan kepadatan penduduk,pertumbuhan
jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka
kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.
Pemerintah terus berupaya mengatasi
masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah
antara lain sebagai berikut.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.
Contoh tindak kejahatan adalah
pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi,
pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak
aman. Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota
besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak,
hasil pertanian, hasil hutan, dan sebagainya.
Tindak kejahatan pencurian dan
perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena
itu, pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk menciptakan lapangan
kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu, aparat keamanan,
terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan
membantu polisi.
Salah satu masalah sosial yang
dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama
kalau tidak dikelolah dengan baik.Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin
belum menjadi masalah serius. Tapi,tidak demikian dengan
masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk. Masyarakat kota
dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera
menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat
menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber),
penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan.Masalah lain berkaitan dengan sampah
adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di banyak tempat banyak
warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran
air menjadi mampet.
Akibatnya, sering terjadi banjir jika hujan lebat.
Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan
tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari
sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.
Ada pencemaran air dan pencemaran
udara. Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke
sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau
waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke
sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di
air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian.
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik.Bagi yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari.Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap.
Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik.Bagi yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari.Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap.
Masalah sosial lainnya yang juga
sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu adalah kebakaran. Siapa yang
pernah melihat kebakaran.Kebakaran yang terjadi di masyarakat
umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah rumah terbakar dan menjalar ke
rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor meledak dan sambungan
arus pendek (korsleting) listrik. Karena itu, masyarakat harus sangat hati - hati dengan dua hal ini. Kebakaran pemukiman kumuh dan padat
penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di sana. Ini
disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah memang mudah
terbakar. Selain itu, jalan masuknya sempit sehingga sulit dijangkau oleh mobil
pemadam kebakaran.
Kebakaran pemukiman sangat
menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di
lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut.
1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
3. Mematikan kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin berkurang.
1. Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti.
3. Mematikan kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali. Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan hutan akan semakin berkurang.
Dalam hidup sehari-hari kita
menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Salah satu penyebab terjadinya
kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak
disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.
1. Menjalankan kendaraan melawan arus.
2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
3. Pengendara mobil yang parkir sembarangan.
4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah.
1. Menjalankan kendaraan melawan arus.
2. Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
3. Pengendara mobil yang parkir sembarangan.
4. Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5. Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah.
Langganan:
Postingan (Atom)