1. Dampak positif Stratifikasi Sosial
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju
karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong
orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata
atas. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial
masyarakat ke arah yang lebih baik.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah pada masing-masing negara. Pembangunan berbagai sarana dan
prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan
jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar, baik
dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan
investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
Kurang tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek perkembangan
ekonomi yang dapat diraih dari tansportasi merupakan hal yang seharusnya
dihindari. Mereka yang mempunyai kendaraan lebih bagus atau mewah dari
pada yang lain maka akan berkedudukan diatas yang lainnya yang tidak
mempunyai kendaraan yang lebih mewah. Mewah tidaknya kendraan dan
banyaknya kendaraa pribadi yang dimiliki menempatkan pemiliknya pada
status social yang lebih tinggi.
2. Dampak negativ Stratifikasi Sosial
1. Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran
seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam
lapisan-lapisan tadi disebut kelas-kelas sosial. Apabila terjadi
perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat
dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
2. Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam.
Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologo, profesi, agama,
suku,dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok
lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran
pelajar.
3. Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan
nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di
Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi
tua.
Minggu, 11 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar